Adapunperkataan "Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu", ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga
Kaliini kami akan menulis sesuatu yang ditinggalkan karena Allah akan mendatangkan kedamaian. Rasulullah bersabda seperti disebutkan oleh Imam Ahmad dalam kitab al-Musnad (j. 5 h. 363), "Sesungguhnya engkau tidaklah meninggalkan sesuatu itu karena mencari keridhaan Allah, Melainkan Dia akan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah engkau tinggalkan" (H.R. Imam Ahmad)
islam sejarah islam, literaturislam, daulah, kerajaan islam, sultan, kesultanan, islam nusantara, khalifah, shirah, shirah nabawiyah, kisah rasul
KisahMenakjubkan: Ikhlas Karena Allah, Diberi Lebih Baik "Buah dari menundukkan pandangan, meninggalkan makanan haram, serta taubat !" Di Damaskus, ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami' At-Taubah.
Diriwayatkanoleh Imam Ahmad dengan sanad yang Sahih, bahwa Nabi ﷺ bersabda (artinya): "Sungguh tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ALLAH, melainkan ALLAH akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik bagimu dari yang engkau tinggalkan.". Ganti dari ALLAH sangat banyak macamnya. Yang paling agung atau mulia adalah kedekatan
QYTP. Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam MENINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH TAALA MENINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH TAALA بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ MENINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH TAALA Di antara kaidah yang ditunjukkan oleh Alquran dan hadis Nabi ﷺ adalah, barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, diceritakan tentang seorang lelaki dari penduduk kampung Arab Badui yang berkata أَخَذَ بِيَدِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللهُ وَقَالَ ” إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا اتِّقَاءَ اللهِ إِلَّا أَعْطَاكَ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ “ “Rasulullah ﷺ memegang kedua tanganku. Beliau pun mulai mengajarkan aku dari ilmu yang Allah Ta’ala wahyukan kepada beliau. Nabi ﷺ berkata Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu sebagai pengganti, pen. yang lebih baik darinya.” [HR. Ahmad no. 20739. Dinilai Sahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth] Allah ﷻ banyak menyebutkan hal ini di berbagai ayat dalam Alquran. Di antaranya adalah kisah tentang sahabat nabi dari kaum Muhajirin yang berhijrah bersama Nabi ﷺ ke kota Madinah dengan meninggalkan kampung halaman dan harta mereka di kota Makkah. Mereka juga meninggalkan berbagai kesenangan yang mereka miliki. Allah ﷻ pun kemudian mengganti dengan limpahan rezeki di dunia, dan kemuliaan untuk mereka radhiyallahu anhum. Nabi Ibrahim alaihis salaam meninggalkan ayah dan kaumnya, dan juga meninggalkan Sesembahan-sesembahan mereka selain Allah ﷻ. Lalu Allah ﷻ pun mengaruniakan Ishaq dan Ya’qub kepada beliau, serta anak keturunan yang saleh. Demikian pula Ash–Habul Kahfi, ketika mereka meninggalkan kaumnya dan Sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah ﷻ, maka Allah ﷻ pun menurunkan rahmat-Nya, dan menjadikan mereka sebagai sebab hidayah bagi orang-orang yang tersesat. Allah ﷻ berfirman وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ “Dan ingatlah kisah Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu kami tiupkan ke dalam tubuh-nya roh dari Kami. Dan Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda kekuasaan Allah yang besar bagi semesta alam.” [QS. Al-Anbiyaa’ 21 91] Maka barang siapa yang meninggalkan dorongan syahwatnya, maka Allah ﷻ akan ganti dengan rasa cinta kepada-Nya, manisnya beribadah hanya kepada-Nya, bertobat kepada-Nya, yang itu semua mengalahkan berbagai kelezatan duniawi. Referensi Disarikan dari kitab Al-Qowaa’idul Hisan Al-Muta’alliqatu bi Tafsiir Alquran, karya Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullahu Taala, cet. Daar Thaybah tahun 1434, hal. 219-220 kaidah ke-69. Penulis M. Saifudin Hakim Sumber ══════ Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 405 133 434 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Email [email protected] Twitter NasihatSalaf Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest Related Posts
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم Di antara kaidah yang ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah Ta’ala, maka Allah Ta’alaakan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, diceritakan tentang seorang lelaki dari penduduk kampung Arab Badui yang berkata, أَخَذَ بِيَدِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللهُ وَقَالَ ” إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا اتِّقَاءَ اللهِ إِلَّا أَعْطَاكَ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ “ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memegang kedua tanganku. Beliau pun mulai mengajarkan aku dari ilmu yang Allah Ta’ala wahyukan kepada beliau. Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu sebagai pengganti, pen. yang lebih baik darinya.” HR. Ahmad no. 20739. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth. Allah Ta’ala banyak menyebutkan hal ini di berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah kisah tentang sahabat Nabi dari kaum muhajirin yang berhijrah bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam ke kota Madinah dengan meninggalkan kampung halaman dan harta mereka di kota Makkah. Mereka juga meninggalkan berbagai kesenangan yang mereka miliki. Allah Ta’ala pun kemudian mengganti dengan limpahan rizki di dunia dan kemuliaan untuk mereka radhiyallahu anhum. Nabi Ibrahim alaihis salaam, beliau meninggalkan ayah dan kaumnya dan juga meninggalkan sesembahan-sesembahan mereka selain Allah Ta’ala. Lalu Allah Ta’ala pun mengkaruniakan Ishaq dan Ya’qub kepada beliau, serta anak keturunan yang shalih. Demikian pula ash–habul kahfi, ketika mereka meninggalkan kaumnya dan sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala pun menurunkan rahmat-Nya dan menjadikan mereka sebagai sebab hidayah bagi orang-orang yang tersesat. Allah Ta’ala berfirman, وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ “Dan ingatlah kisah Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu kami tiupkan ke dalam tubuh-nya ruh dari Kami. Dan Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda kekuasaan Allah yang besar bagi semesta alam.” QS. Al-Anbiyaa’ [21] 91 Maka barangsiapa yang meninggalkan dorongan syahwatnya, maka Allah Ta’ala akan ganti dengan rasa cinta kepada-Nya, manisnya beribadah hanya kepada-Nya, bertaubat kepada-Nya, yang itu semua mengalahkan berbagai kelezatan duniawi. Referensi Disarikan dari kitab Al-Qowaa’idul Hisan Al-Muta’alliqatu bi Tafsiir Al-Qur’an, karya Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullahu Ta’ala, cet. Daar Thaybah tahun 1434, hal. 219-220 kaidah ke-69. Muhammad Ikram adalah Seorang Penulis, Pemred Mujahid Dakwah, Pembina Daar Al-Qalam dan Mahasiswa PPS UINAM
kisah meninggalkan sesuatu karena allah